Kit Deteksi Kuantitatif SST2 Dengan Deteksi Penyakit Jantung TRFIA

Insiden gagal jantung (HF) meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia orang.Angka kematian dalam 5 tahun setelah diagnosis gagal jantung mencapai 50%.Biomarker memainkan peran penting dalam diagnosis, evaluasi efek kuratif, dan prognosis gagal jantung.sST2 dapat mencerminkan tingkat fibrosis miokard dan memprediksi apakah remodeling ventrikel akan terjadi.Perlu dicatat bahwa sST2 tidak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, fungsi ginjal, dan faktor lainnya.Juga, dengan nilai perubahan referensi rendah dan nilai indeks individualitas.Sebagai biomarker kesehatan vaskular, penggunaan sST2 dapat diperluas ke penyakit lain, termasuk penyakit jantung koroner, infark miokard, diseksi aorta akut, dll.

Tingkat sST2 yang tinggi menunjukkan bahwa jantung berada di bawah tekanan yang kuat.Ini menyebabkan kematian sel, fibrosis jaringan, penurunan fungsi jantung, dan peningkatan laju perkembangan penyakit.Oleh karena itu, sST2 dianggap sebagai biomarker prognosis buruk pada penyakit kardiovaskular.Ditemukan bahwa peningkatan sST2 di atas tingkat normal meningkatkan banyak kondisi negatif akibat penyakit kardiovaskular sekitar tiga kali lipat.Menurut beberapa studi klinis, sST2 telah muncul sebagai biomarker prognostik yang berguna secara klinis pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, seperti infark miokard, dispnea akut, dan gagal jantung, dan pada populasi berisiko rendah.